Senin, 14 September 2009

Can Am Spyder 2010 : Mainan Baru Orang Kaya



Suskes membuat orang terkagum-kagum dengan konsep motor roda tiga Can Am Spyder yang mewah dan futuristik dua tahun silam di antaranya melalui model SE5 semi-automatic, Bombardier (Bombardier Recreational Products) asal Kanada kembali meluncurkan variuan terbarunya yang memanjakan penggemar turing untuk tahun 2010. BRP yang telah mendunia di 50 negara ditambah Indonesia dalam waktu dekat, melihat peluang di segmen bikers yang doyan turing tetap tinggi, terbukti penjualan Honda Goldwing atau BMW K1200GT masih terus meningkat. Dengan konsep baru motor roda tiga, Can Am Spyder menawarkan sensasi berkendara yang menjual teknologi serta arsitektur rancang bangun yang mewah untuk semua kalangan.



Ada tiga level yang ditawarkan melalui basic varian RT (Roadster Touring) ini yakni RT, RT Audio & Conveinence dan RT-S, di mana seluruh versi ini telah dipersiapkan untuk bisa menarik trailer BRP dengan kapasitas bagasi 622 liter. Beberapa fitur utama pada model tersebut di antaranya electrically controlled windshield, wind deflectors, heated grips, jok premium dilengkapi dengan passenger backrest dan posisi kaki pengendara yang makin santai. Can Am Spyder RT Audio & Convenience dan RT-S hadir dengan peranti standar berupa integrated audio system di setang yang terkoneksi dengan iPod, kemudian model RT-S dilengkakpi dengan standard speaker belakang dan audio control oleh pemboncengnya, audio player 3.5mm yang kontrolnya terpasang di setang, remote adjustable suspensi belakang dan banyak lagi.
Dapurpacu motor tersebut menggunakan Rotax 991 cc yang dilengkapi dengan berbagai teknologi yang canggih di antaranya Electronic Throttle Control untuk menambah optimalisasi saat dibesut turing sekaligus memberikan keseimbangan performanya, lalu Vehicle Stabilitas System (VSS) untuk menjaga stabilitas konstruksi bodi Y-architecture agar bisa dinikmati semua skill level saat menggebernya. Teknologi VSS itu termasuk di antaranya Anti-lock Brakes, Traction Control dan Stability Control systems.


Read More...

Suzuki Jelato 125 : Matik Rasa ‘Es Krim




Motor matik kini kini tidak hanya bicara soal praktis dan simpel, namun sudah melebar ke style dan performance. Coba tengok Suzuki Jelato 125.

Fashioned, retro-style di antaranya konsep yang dikembangkan Suzuki pada scooter ini yang diarahkan pada segmen anak muda perkotaan, pada peluncurannya di Thailand, 7 September lalu. Tidak tanggung-tanggung, Jelato membenamkan dapurpacu fuel injection system 125 cc yang mereka namakan DCP-FI untuk mengadang laju Yamaha Fino dan Honda Click-i. Padahal, anak-anak ABG sepertinya tidak membutuhkan power berlebih untuk menungganginya.
Nama Jelato konon diambil dari bahasa Italia, Gelato, yang berarti es krim untuk menggambarkannya sebagai tunggangan yang renyah dan disukai banyak orang.

Data spesifikasi :

Mesin 125cc, 4-stroke, single overhead camshaft,
Sistem pasokan BBM : Discharge Pump Fuel Injection,
Transmisi : Super CVT,
Diameter x langkah : 53.5 x 55.2 mm; 124cc.
Perbandingan kompresi : 9.6:1
Dimensi 670mm x 1860mm x 1045mm;
Berat 105kg.
Ban depan 70/90 - 14M/C 34P
Ban Belakang 80/90 - 14M/C 40P

Read More...

R1 Rossi 2010


Yamaha merilis YZF-R1 Limited Edition Valentino Rossi untuk line-up 2010. Motorcyle of the Year 2009 dari Motorcyclist Magazine tersebut juga sekaligus dipersiapkan untuk menyambut The Doctor yang kembali berpeluang menjadi juara dunia tahun ini.


R1 merupakan produksi pertama di dunia sepeda motor dengan crossplane crankshaft yang menyomot dari teknologi mesin M1 di MotoGP yang menempatkan setiap engkol pin presisi berdurasi 90 derajat dari sudut laindi antara interval 270-180-90-180 derajat. Hasilnya? Powerband nya sangat halus dengan torsi yang melimpah.
Seperti layaknya motor replika balap Rossi, Yamaha R1 ini pun bergrafis kelir kebanggaan Team Fiat Yamaha serta nomor keramat, 46 serta logo The Doctor termasuk tanda tangan sang pemilik nomor tersebut di tangkinya. Motor ini akan tersedia mulai Januari 2010 dengan harga $14,500.

Read More...

Penjualan Motor Menurun di Inggris


Sebanyak 7.020 motor baru teregistrasi bulan Agustus sesuai yang dikeluarkan Motor Cycle Industry Association (MCI) di Inggris, kemarin. Angka ini menambah total sepeda motor hingga Agustus tercatat 79.897 unit, dan turun 18,2% dibanding tahun lalu keseluruhan dan sebanyak 30,5% ketimbang Agustus 2008.

Dari total penjualan tersebut, Touring bike,Sport Touring dan Naked bike tetap menjadi primadona pada bulan Agustus dengan menunjukan grafik permintaan yang menonjol. Penurunan angka ini disebabkan karena sebagian orang menunggu hingga September sampai keluarnya model baru. Di antara model yang laku di pasarn, motor dengan kapasitas besar tetap mendominasi penjualan dibandingkan dengan mesin cc kecil. Penjualan skutik turun 39,8% pada Agustus 2009 dibandingkan September tahun lalu, di mana permintaan pada moge di atas 1000 cc hanya turun 13%.

Data dari Department for Transport's National Travel Survey menunjukkan bahwa lebih dari setengah (52%) sepeda motor di tahun 2008 digunakan untuk tujuan perjalanan, dibandingkan dengan hanya sepertiga (34%) yang menggunakan sepeda dan seperlima (22%) memakai mobil. Survei tersebut juga menemukan bahwa sepeda motor dipakai sebagai alat transportasi utama lebih dari sepertiga total perjalanan, dalam seminggu sebanyak delapan kali, dengan jarak tempuh 80 mil.


Read More...

Rabu, 19 Agustus 2009

Guinness Book of World Records for Largest Parade of Automatic Motorcycles




Khun Dan Prakarnchon Dam, NAKHON NAYOK, 8 August 2009 – A non-stop Rock and Hip Hop outdoor music concert started from 14:00 on the Saturday afternoon right up until 03:00 in the wee hours of Sunday morning with Bands and Musicians entertaining the crowd amongst them namely the Art Floor, Blackhead, Buddha Bless, Causeway Bay, Clash, Flure, Hangman, J Jetrin, Joey Boy, Noi Pru, Paradox, Silly Fool, Slot Machine, The Paper, and The Sun.

But the highlight is not just the outdoor concert but the attempt to be inscribed as the “Largest Parade of Automatic Motorcycles” into the “Guinness Book of World Records” with about 2,474 one-make Yamaha FINO automatic scooters lining up on top of the 2.5 kilometre Khun Dan Prakarnchon Dam. A feat as huge as the longest concrete dam in the world, which the Khun Dan Prakarnchon Dam holds.

The whole district of Sarika precisely and Nakhon Nayok Province were overwhelmed with the Yamaha FINO automatic motorcycles with organisers saying that more than 13,000 have registered with the various clubs and dealers to descend down to the event. The FINO phenomenon has swept the young who are owners of this lifestyle motorcycle. Food were arranged to feed the participants, music played non-stop while the helicopter hovers above for that great opportunity of a great photo-shoot, and the police force to keep order and until the end of the event nothing untoward happened.

Finally at 17:30, it was announced by the official from the Guinness World Records that the feat was achieved bettering the previous record of 1,500 motorcycles. It was a great achievement despite the gloom economic climate at the moment. This record will stay for quite a considerable time.


Read More...

Jumat, 07 Agustus 2009

AMD 2009 World Championship Results

Freestyle Class

1 - Cook Customs
2 - Kris Krome Customs
3 - Krugger Speedshop (Belgium)
4 - SE Service (Sweden)
5 - Kraus Motor Co
6 - LC Fabrications "TT Deluxe"
7 - Dotson Design
8 - Mike Avila Motorsports
9 - TGS-Motorcycles (Germany)
10 - RK Concepts
11 - Big Twin Motors (Italy)
12 - Westbury Handcrafted Motorcycles
13 - Anders Goth (Sweden)
14 - LC Fabrication "Birmingham Bee Liner"
15 - Andreoli Motorcycles (Italy)
16 - Flying Choppers (Finland)
17 - Roth Engineering (Sweden)
18 = Don Cronin/C+C Choppers (Ireland)
18 = Fine Custom Mechanics (Russia)
20 - Leroy-Thompson Choppers

Metric World Championship

1 - Kris Krome Customs
2 - Cook Customs
3 - SE Service (Sweden)

Modified Harley-Davidson

1 - Hot Dreams Marbella (Spain)
2 - Roland Sands Design "Black Beauty"
3 - Radical Kustoms (Canada)
4 = Cleveland Motorcycle Mfg Co
4 = Roland Sands Design "Bu-Hell"
6 - Rooke Customs
7 - Fuller Hot Rods
8 = Covingtons Customs "New York Night Train"
8 = Todd's Cycle

Production Manufacturer

1 - Independent Cycle East
2 - Swift Motorcycle Co
3 - Darwin Motorcycles
4 - Kiwi Indian Motorcycle Co
5 - RoosteR Custom Cycles




Read More...

Sabtu, 20 Juni 2009

Surat terbuka kepada Media & wartawan/wartawati yang menulis “Arogansi Konvoi Moge”…

Suara hati seorang biker/builder/pelaku industri roda dua/ dari Yogyakarta yang terkena imbas gara-gara kejadian memalukan ulah sekelompok bikers!


Dear Media & wartawan/wartawati yang menulis “Agoransi Konvoi Moge”…

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/15/07592436/arogan.konvoi.moge.pukuli.pengendara.mobil

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/16/07333811/polri.moge.jangan.seenaknya

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/17/07085460/Mimpi.Buruk.Moge.pada.Hari.Ulang.Tahun.Si.Bungsu.Radit

Sy pengen-nya hanya diam…Tapi lama lama sesak juga kalo saban hari membaca liputan isi-nya ttg Agoransi Konvoi Moge dijalan mlulu…
Apa lagi kalo mbaca komentar pembaca dibawahnya…
Emangnye sudah berapa ratus / ribu bikers moge yg sdh arogan di jalan, sehingga jadi sebuah momok dijalan yg harus diberantas…? Fu*&#$% K !!


Sy pribadi sudah muak dengan segala arogancy “wannabe biker” dijalan…
Kalo emang kurang ajar, yaa mohon pak pulisi… itu si oknum bikers ditangkapin diproses, kalo emang takut si oknum melarikan diri ke China, Taiwan, Macau atau Singapore yaa…masukin penjara aja biar gak lari…

Plz lets U know…
Buat membeli “mimpi sebuah motor chopper", sy harus menabung selama bertahun tahun…
Mulai merangkai mimpi, karena budget waktu itu terbatas… yaa akhirnya sy beli sebuah motor tua…tepatnya medio pertengahan th 1991 itupun beli yg murah, yg sudah nyaris kerimbun tanah…kalo motor tua yg sdh layak jalan budget juga nggak kesampean...mulai sy bongkarin, sy bersihin, dicarikan parts yang kurang…dikomplitin… sampai bisa hidup…
Then, baru sy bisa happy riding sama beberapa temen deket…dari yang belajar riding deket2 spt ke kaliurang, solo,magelang…sampai berani riding ke acara motor2 tua di luar kota…semarang, Surabaya, dll…

Sampai akhirnya saya mulai comfort 'n enjoy riding alone kemana mana…
Dari riding itu sy belajar banyak hal ttg kehidupan, yang nggak bisa sy idapetin kalo sy hanya hidup dalam sekatan tembok tembok kantor…kalo sy hanya hidup dibalik layar komputer…
Sebuah “kemandirian”… Akhirnya sy menemukan sebuah kenyataan bahwa kalo mau hidup dijalanan, gak bisa selalu mengharapkan bantuan orang lain… apalagi ketika motor tua yang kita naikin trouble dijalan…
Sy mulai melihat realita dan potret kehidupan yang sebenarnya dari apa yang saya lihat di sepanjang jalan…
Mulai mengagumi keindahan dan kebesaran Negari ini dari perjalanan perjalan 2x yang saya tempuh sendiri…
Mulai belajar be-bhinekaan disetiap daerah yang dilewati, ke-bhinekaan dalam artian yang sebenarnya…
Mulai memaknai arti sebuah "brotherhood" sbg persaudaraan yg sesungguhnya…sy mulai mencari teman di kota lain sebanyak-banyaknya… yaach...minimal kalo touring ke suatu daerah, ada teman yang nunjukin toko spare parts dan nemenin bongkar rumah kopling atau gearbok, atau laker roda…
Hahahaha…

Setelah gonta ganti - tukar tambah, dari motor BMW, ganti BSA, ganti Norton…
Akhirnya setelah motor tua dijual ditambah tabungan pribadi baru beli sebuah Harley Davidson, itu dlm kondisi bekas, bukan baru… mulai start kerja keras lagi, menabung lagi, blanja parts, kemudian men-chopp, merebuilt, painting...sampe jd sebuah motor chopper yg sy impikan...
So, panjang banget perjalanannya untuk punya “sebuah motor chopper impian"..

Yaa, dengan pemberitaan yg bertubi2x…sy merasa di dzolimi oleh media…Media besar yang jargonnya mengangkat hati nurani…
Dengan “seru” nya tulisan di media…Independent bikers yang main motor coz real & main hobby…yang maen motor karena, we hv passion wit motorcycles world… Image-nya jg jadi kena imbas
Kalau sy cermati Image dan opini tulisan di media sengaja mengarahkan pembaca seolah2x all bikers adalah “Golongan/komunitas” org yg menghalalkan segala bentuk kekerasan…

Sampai detik ini sudah 3 hari terturut2x jadi head line tulisan di sebuah media yg paling gede di Indonesia… Ngalah ngalahin berita kampanye-nya capres & cawapres…?
Akhirnya sy berpikir…

Wat da tendency and conspiracy behind all this shitt?
Jangan2x memang berita arogansi moge sengaja diangkat ke permukaan oleh si media…Agar jadi public issue baru…sehingga masalah2x yg sangat krusial, yg sekarang sedang jadi sorotan public tertutup oleh issue baru ini…
Begitu kah??

Wat da fuck wit U guys?
Apa ada orang and or wartawan/wartawati di media ini yang pernah sakit hati karena pengendara moge…?
Pernah mimpi punya pacar seorang pengendara moge tapi nggak kesampaian…atau pernah “nembak” pengendara moge tapi “cinta-nya tolak”?
Ato dulu pernah diputusin cowoknya yang pengendara moge?
Ato dulu pernah sakit hati, coz dulu cewek pujaannya di gebet sama pengendara moge?
Come on…
Dan akhirnya sampeyan melihat kejadian arogansi oknum biker sebagai suatu celah emas untuk menumpahkan unek2x…dan “revenge” sakit hatinya…
Sy mikir begitu karena sy melihat sampeyan antusias bangettt nulisnya…
Tulisan artikelnya bener2x ditulis wartawan/wartawati yg emang jago…
Biasa nulis novel kali yaa… so, empaty si pembaca bener2 di kuras…
Two thumb up 4 yo…!!
But u must remember, fungsi media sebagai control social…bukan sebagai bad image creater…
Think & Act Wisdom…
Jangan berpikir ala yahudi… Wat da fuck wit other people…other community…
Ah, yang penting gue jadi wartawan /wartawati beken…
Tulisan gwe jadi omongan banyak orang…
Rating dan bayaran gwe akhirnya naik tinggi…

Almarhum papa sy pernah bilang:
Klo emang mo nangkep ikan…yaa tangkep ikannya… jangan bikin keruh seisi empangnya karena banyak binatang & makluk lain di dalam empang itu…

Tolong juga sampeyan bikin tulisan yang berimbang dong…
Tulis juga tentang AROGANSI DRIVERS !!!
Sejak sy touring pertama sampai detik ini… sudah gak keitung berapa ratus kali sy hampir celaka di”buang” ke bahu jalan karena arogansi sopir bis…sopir truk… sopir mobil mobil pribadi…sopir rombongan konvoi bermobil…
Kapan yaa media mau nulis hal ini… come on, yang fair lah… jgn hanya nulis arogansi bikers doang…
Kalo mau di omongin lebih detail lagi…dengan kejadian AROGANSI DRIVERS ini sudah berapa ratus nyawa melayang sia sia…
Coba cari data akuratnya di kepolisian…
Kalo sampeyan bisa mengangkat hal ini…menggalang public opinion & social act…
Sy yakin effort-nya lbh besar & terasa…banyak ratusan nyawa dijalanan yg akan terselamatkan…


Salam - Forever Two Wheels…









Read More...

Jumat, 22 Mei 2009

GP Mono : 100 Juta untuk ke MotoGP



Menyambung tulisan soal GP Mono sebelumnya, menjelang seri II akhir bulan ini (30-31 Mei) dari lima seri yang dilombakan ( 1 Maret, 31 Mei, 28 Juli, 25 Oktober dan 22 November) di Sentul, saya banyak mendapat bocoran mengenai regulasi anyar Indonesia GP Mono Championship 2009. Pertanyaannya adalah, apakah pada seri kedua nanti, eforia balapan ini akan semeriah sebelumnya? Bisa ya, bisa juga tidak. Kenapa? Dari hasil bocoran tersebut panitia akan menerapkan beberapa aturan yang pada seri sebelumnya (1 Maret) belum diumumkan kepada para pembalap dan tim mengingat keterbatasan waktu hingga munculnya issue memenggal jadwal Kejurnas Motoprix seri III yang sedianya dilangsungkan di saaat yang bersamaan di Yogyakarta.

Oke, lupakan dulu soal itu, rasanya lebih penting membicarakan mengenai perkembangan GP Mono yang menurut sumber terpercaya adalah The Right Road to Moto GP. Ya, dengan adanya pembatasan mengenai emisi gas buang di MotoGP khususnya kelas GP 125, maka pihak FIM dan Dorna mulai ancang-ancang menggantinya dengan kelas 250 cc 4 tak, sedangkan kelas GP250 mulai tahun depan mulai melombakan kelas 600 cc yang mesinnya sudah diumumkan dipasok secara resmi oleh Honda.

Mari kita lihat dulu sekilas GP Mono, yang sebelumnya telah digelar di negeri asalnya motor rakitan Moriwaki Engineering Jepang dengan menggunakan basis mesin motocross 250 cc dan disandingkan dengan chassis buatanya. Moriwaki merancang chassis-nya dengan menggunakan twin spar aluminium satu paket dengan swing arm yang dirancang simetris serta meminimalisir getaran yang timbul dari dapur pacunya. Bodiparts yang lainnya pun didesain simple serta menggunakan system bracket untuk memudahkan merakitnya, sedangkan suspensinya dicomot dari Honda RS 125 berikut velg dan komponen roda serta remnya. Hubungan yang erat antara Moriwaki dan Honda mengantarkannya seolah menganakemaskan Honda dalam proses perakitan motor ini, padahal, semua jenis mesin motocross yang dikenal handal bisa diinstal di dalamnya. Sebagai gambaran, di seri GP Mono di Sugo tahun lalu, beberapa mesin di luar Honda justru jauh lebih kencang :

1 yz250 engine 131.760km 1,40,573
2 yz250 engine 131,753km 1.40,396
3 rm250 engine 131,521km 1,40,752
4 crf250 engine 131,473km 1,40,886
5 wr250 engine 130,620km 1,41,069
6 wr250 engine 130,638km 1,40,828
7 crf250 engine 129,280km 1,42,800
8 tm250 engine 129,271km 1,42,343
22 ktm250 engine 125,206km 1,46,020
25 kx250 engine 120,847km 1,48,301

Balapan ini kemudian diaplikasikan di Italia, Kanada, Spanyol dan Australia. Dan Indonesia menjadi Negara kelima yang mengadopsinya demi memasilitasi prestasi pembalap lokal yang ingin berkiprah ke jenjang balap dunia melalui jalan yang benar, begitu promosinya. Yang disasarnya tentu saja pembalap-pembalap muda di rentang usia 14-18 tahun seperti halnya konsep balapan di Negara lain. Sebanyak 30 unit GP Mono sudah mengisi pit di Sentul dengan target utama adalah menjual kepada tim-tim balap agar mereka terbuka pikirannya tidak sekadar balap bebek/underbone melulu. Harga yang ditawarkan pada waktu itu ada di rentang kira-kira Rp 130 jutaan. Mahal? ya. Unit motor masuk, badai krisis menghantam. Boro-boro untuk beli motor dan ikut balap GP Mono, mencari sponsor untuk tim bebeknya saja sudah sulit ATPM pun menghitung ulang komposisi balapan ego OMR-nya serta suntikan dana untuk tim-timnya.

Penyelenggata akhirnya memutar otak dengan mencari penawaran yang bisa meringankan beban para peserta yang berniat ikut. Akhirnya diputuskan dengan konsep sewa. Menyetor Rp 100 juta untuk lima seri. Akhirnya di seri perdana lalu ditemukan 15 starter meskipun pada kenyataanya pembalap uzur sekelas Petrus Tobun ikut turun gunung, demi menjaga gengsi ini tetap berlangsung dengan iming-iming live di TV dan dilangsungkan bersamaan seri Kejurnas Supersport. Banyak yang masih kagok, karena mereka hanya diijinkan turun pada sesi kualifikasi dengan system undian. Malah balapan nyaris batal karena penyelenggara dipusingkan dengan ketidaktersediaan ban jenis basah. Untunglah seri tersebut berjalan sukses! Salut! Pembalap tampil agresif dan mengetengahkan persaingan yang seru.

Untuk membuat seri kedua dan selanjutnya lebih meriah sekaligus kompetitif, penyelenggara konon akan menerapkan beberapa aturan baru, sepert dibolehkan membranding motornya dengan logo-logo sponsor di atas satu set fairing yang merupakan bonus bial telah melunasi pembayaran, kemudian no start pun bisa memakai sesuai no kebanggaan pembalapnya, satu set ban, membranding pit dengan biaya tambahan serta diadakannya kelas konstruktor yakni, kejuaraan tim yang memiliki lebih dari satu tim balap. Satu hal yang terlewatkan, bahwa rencananya penghitungan poin untuk mendapatkan juara yang nantinya akan dikirim ke kejuaraan GP Mono di All Japan Championship 2010 akan diambil tiga seri terbaik dari lima seri yang dilangsungkan. Ini untuk mengakomodasi peserta lain di luar peserta yang telah mengikuti seri perdana lalu. Oya, motor juga akan dibagikan pada hari Jumat menjelang QTT secara diundi dan tentu saja, semua settingan motor tidak boleh diubah kecuali suspensi.

Sayangnya, hingga menjelang waktunya, sosialisasi ini belum juga dilakukan, padahal mestinya dari sekarang hal tersebut dilakukan. Hal ini untuk menarik minta peserta lain meski issue one make race mesin tetap saja terdengar hingga membuat alergi ATPM lain. Harusnya, buang saja sikap itu demi kemajuan balap nasional, toh masing-masing tim tidak membawa nama bendera brand motor sebagai sponsornya.

Oya, hadiah utama selain perserinya diganjar uang total Rp 10,000,000,- (juara 1 Rp 5,000,000,-, juara dua Rp 3,000,000,- dan juara 3 Rp 2,000,000,-) juara umum seri ini plus satu unit sepeda motor, akan mengikuti kejuaraan di Jepang tahun depan dengan ganjaran bila masuk tiga besar akan dikirim lagi ke seri berikutnya. Bisakah kompetitif pembalap kita di sana?mengingat mereka hanya ikut lima seri dengan total race bila termasuk dengan Free practice dan QTT adalah 15 kali.
Mungkin semestinya untuk seluruh peserta diberikan pelatihan secara bersama di antara jeda balap untuk membuat mereka terbiasa balap dengan menjepit tanki, mengingat mayoritas pembalap kita terbiasa dengan motor bebek.

Semoga saja akan muncul pembalap kita yang nggak Cuma jago di balapan kwek kwek saja!


Read More...

Emergency Response & Risk Handling


Ayo ikuti EMERGENCY RESPONSE & RISK HANDLING, Minggu 24 Mei 2009, Bukit 4x4/HAZ - Pondok Cabe, mulai Pk. 09.00. Keikutsertaan Rp. 50.000,-
Untuk yang pengen tahu kontak : Budi Respati Track (Trail Adventure Community Jakarta)
0816841365




Read More...

Kamis, 21 Mei 2009

Enduro Cross Country



Tidak sekadar skill dan motor yang prima. Lebih penting, nyali tinggi dan fisik mumpuni.

Selama ini enduro rally motor paling populer di dunia baru kita saksikan di arena Dakar Rally. D Indonesia, gelaran petulangan bermotor yang cukup spektakuler pernah saya lakukan bersama rekan-rekan offroader Jakarta membelah belantara Sumatera antara Riau-Padang dalam durasi waktu yang lama serta jarak tempuh panjang, 10 hari sejauh kurang lebih 1.000 km pada tahun 2004. Kegiatan itu dalam rangkain DCI yang juga melombakan kelas mobil 4x4


Bisa mengikuti ajang tersebut tidak hanya butuh kondisi fisik yang prima serta kondisi kendaraan yang mumpuni, namun kesiapan mental yang tangguh. Memasuki rimba Sumatera yang asing merupakan salah satu handicap lain yang harus diterabas oleh kesiapan mental tinggi. Belum lagi ketika dihadapkan pada Special Competition Stage (SCS) yang merupakan arena khusus menguji skill mencari point berdasarkan catatan waktu tercepat. Malah, hampir separuh perjalanan kemarin rombongan disiram hujan lebat. Intinya, enduro ini banyak mengutamakan pada sisi endurance atau ketahanan baik itu pada kendaraan maupun fisik penunggangnya. Dan tentunya kemampuan mengatasi trouble shooting selama perjalanan, mengingat kadang-kadang rute sepeda motor melenceng dari jalur mobil. Meminta bantuan toolkits pun misalnya, tentunya akan sulit dilakukan.

Nah, belajar dari pengalaman tahun lalu mengikuti perjalanan bermotor bersama rombongan mobil 4x4 banyak hal baru yang ditemui ketika dihadapkan dengan alam dalam suatu lomba. Ambilah contoh, karena lazimnya dalam satu lomba reli, untuk melahap trek pun harus sesuai petunjuk di pace note. Ini yang bagi penunggang sepeda motor sering menjadi kendala, karena harus sering berhenti untuk sekadar melihat peta. Solusinya, perangkat GPS merupakan senajata ampuh untuk mengetahui titik koordinat rute yang telah dirancang panitia. Selain itu, penggunaan sarana komunikasi pun menjadi pendamping utama. Handy Talkie mempunyai keterbatasan jangkauan, solusinya adalah dengan pesawat telefon yang memakai basis operator satelit.

Apa saja yang harus dipersiapkan untuk mengikuti event tersebut? Berdasarkan pengalaman tahun lalu, saya mencatat hal-hal penting yang harus menjadi bekal turun di lomba enduro cross country tersebut. Apalagi jika harus turun di Pulau Kalimantan yang konon mempunyai tantangan lebih ekstrem ketimbang di Sumatera.
1. Melatih kebugaran fisik adalah hal terpenting yang harus dilakukan sebelumnya. Memperkuat otot-otot sekitar lengan, pinggang dan punggung menjadi menu latihan utama yang difokuskan saat latihan fisik. Jogging, makanan berprotein serta mengandung vitamin selanjutnya menjadi menu pendamping.
2. Melatih skill atau fisik Anda bersama motor di sekitar kediaman atau track off-road terdekat juga akan memungkinkan kita mengenal lebih dekat karakter motor.
3. Siapkan riding equipment yang lengkap dan usahakan membawa cadangan untuk perlengkapan inti seperti helm, jaket, goggle, sepatu dan gloves. Hal ini sebagai antisipasi musim hujan yang bisa membuat perlengkapan kita basah. Ingat, di event ini kita non-stop setiap hari menggeber motor dan dengan kondisi basah akan sedikit mengganggu kenyamanan kita berkendara. Selain itu jangan lupa untuk membawa body protector, raincoat, camel back serta jersey dalam jumlah yang banyak.
4. Performa motor harus prima, karena itu jauh-jauh hari harus dibenahi di semua sektor mulai dari mesin hingga kinerja suspensi. Dan jangan lupa untuk membekali dengan tool kits atau kunci-kunci penting serta spare parts cadangan fas moving seperti busi, kabel gas dan kabel kopling, busi, oli, sambungan rantai, sprocket, kampas rem, baut, mur, ban dalam. Namun tidak ada salahnya juga membekali juga dengan semua kebutuhan motor, tapi dititipkan pada mobil storing atau service car seperti ban.Sama halnya dengan ketika Anda harus membawa tenda hingga perlengkapan camping.
5. Perlengkapan pendukung selama perjalanan juga merupakan kunci kelancaran Anda. Tas pinggang, back pack, tali jaring, tambang, kabel tis, pompa kecil. Yang penting juga bawalah obat-obatan seperti obat flu, batuk, balsam atau kotak P3K. Alangkah lebih baiknya juga bila mampu membeli GPS atau minimal pesawat HT. Bila Anda ingin mengabadikan moment indah selama perjalanan, bawa juga kamera dengan diibungkus plastik, bila spesifikasinya tergolong waterproof, akan lebih bagus lagi.
6. Sambil mengisi waktu senggang, tidak ada salahnya membaca literatur tentang adventure atau enduro untuk lebih mengenal karakteristik off-road bersama motor. Lebih baik lagi sambil dibarengi dengan menonton film-filmnya. Kemudian, Anda juga harus belajar membaca peta jalur atau pace note agar terbiasa ketika mengikuti lomba.
7. Jangan lupa juga untuk mengusir kejenuhan, Anda bisa membawa perangkat pemutar music berukuran kompak, seperti ipod atau minimal MP3.
8. Terakhir dan penting adalah izin dan doa dari keluarga, istri atau pacar Anda

Meski diperlombakan secara resmi atau pun hanya digelar sebatas eksebishi, pada parakteknya nanti, kerjasama antarpeserta sangat dibutuhkan saat satu orang mengalami kendala atau masalah. Apalagi ketika berada di medan yang jauh dari penduduk, ingat! lombanya berbeda dengan kegiatan seperti Dakar Rally yang mempertaruhkan reputasi merek atau sponsor dengan kelengkapan motor home hingga pesawat pengintai. Tapi berbeda halnya ketika harus mengikuti SCS dimana benar-benar menguji kemampuan kita masing-masing dan biasanya digelar di tempat yang mengundang banyak orang. Bila melewati areal perkampungan, berlakulah ramah dengan mengurangi kecepatan untuk menyapa mereka. Berilah salam atau lambaian tangan kepada penduduk dan hindari menginjak atau melintas kebun, ladang atau sawah mereka.

Nah, uraian di atas merupakan hasil pengalaman saya ketika mengikuti DCI tahun lalu di Sumatera dan mudah-mudahan berguna bagi para penggemar motoadventure yang akan melakukan perjalanan. Keep on rockin’!


Sekilas Tentang Enduro
Enduro di Indonesia merupakan sebuah game baru di dunia offroad yang notabene dipopulerkan oleh penggemar motoadventure. Off-road enduro secara tampilan hampir bersinggungan dengan motocross atau grass track. Bedanya, motocross dan grass track menyelesaikan suatu jumlah lap tertentu dengan waktu tercepat, sedangkan enduro lebih kepada endurance yang diukur dengan banyaknya jumlah lap yang dapat ditempuh
dalam suatu batas waktu tertentu. Perbedaannya lagi, off-road enduro tidak harus di sirkuit, tapi bisa juga cross-country. Untuk medan cross country
biasanya memang lebih pada kompetisi adu cepat mencapai finish melintasi jarak tempuh yang panjang. Sebagai variasi, di dalam lintasan bisa dibuat Special Stages (SS)
dengan jenis obstacle tertentu.

Di luar negeri, off-road enduro sering dipertandingkan di USA, Australia dan beberapa negara Eropa. Di Asia off-road enduro juga termasuk yang baru mulai dan sedang naik daun dengan pesat. Misalnya di Singapura, Malaysia dan Thailand. Mungkin Jepang juga termasuk yang negara sedang gila off-road enduro. Singapura sudah pernah beberapa kali buat kejuaraan off-road enduro.

Yang jelas, Ikatan Motor Indonesia (IMI) belum memiliki atau mengeluarkan peraturan soal off-road enduro. Di FIM sendiri off-road enduro tidak memiliki peraturan spesifik, tapi jadi satu dengan Cross Country Enduro Racing Rules. Salah satu yang tercantum, off-road enduro waktu lombanya minimum 6 hari, maximum 20 hari, dengan jarak tempuh tidak kurang dari 10.000 kilometer. Makanya di Singapura pernah ada event 6-days enduro. Secara internasional, off-road enduro versi FIM kayaknya hanya Dakkar Rally.

Kelebihan off-road enduro dibandingkan motocross atau grass track, endure praktis dapat diikuti oleh hampir semua orang yang memiliki motor dual sport atau trail, tidak melulu ber-background crosser Orang kantoran asal rajin olah raga menjaga stamina dan bermain technical, walaupun tidak rutin sudah dapat mengikuti kegiatan enduro. Off-Road enduro adalah strategy sport, bukan speed sport. Rider yang dapat menerapkan strategi yang tepat sesuai dengan staminanya memiliki peluang menang lebih besar dibandingkan rider yang mengandalkan speed semata.


Read More...

Rabu, 11 Maret 2009

Selamat Datang GP Mono (1)


Soal sepeda motor, Indonesia adalah jagonya. Bayangkan, mungkin ada 40 juta unit sepeda motor beraneka ragam berseliweran di jalanan. Tapi bicara prestasi yang ditorehkan melalui cabang olahraga balap motor, Indonesia baru hanya belagu di kelas bebek (underbone). Memang, hal ini karena populasi motor bebek kelewat banyak dan jor-joran digelontorkan ATPM setiap tahunnya. Tahun 2004 hingga 2008, jawara Asia (FIM Asian GP) satu-satunya kompetisi balap motor berlevel internasonal, selalu direngkuh pembalap Indonesia.


Apa yang bisa dibanggakan dari kejuaraan bebek ini? tentunya hanya membuat ATPM menepuk dada saja, bahwa motor buat ke pasar di Indonesia namun bisa mengantarkan pembalap Indonesia bisa disegani, meski sekarang di bawah ancaman pembalap negeri jiran. Membuat pembalap kaya, iya. Tapi rasanya balap bebek ya itu saja, lahir dan besar di sirkuit jalanan, meski sekarang difasilitasi Indoprix, sebagai The Ultimate Race balap bebek Indonesia. Pembalap bebek seeded menjadi jumawa karena diharuskan balap di sirkuit resmi, ditayangkan live di TV serta menjadi official promotion tools bagi ATPM.Singkatnya, indoprix ditempatkan di atas segalanya di antara balap motor lainnya. Ketika negera lain (baca; thailand)sudah bisa menempatkan pembalapnya di kancah MotoGP (250 cc) dan bahkan bisa bersaing di papan tengah, Indonesia seolah bangga dengan Doni Tata yang selalu di posisi juru kunci. Bukan salah Doni, tapi ambisi yang seolah memaksakan demi gengsi, membuat Doni menanggung beban berat. Tanpa dukungan teknis dari kuda pacu, sparring partner domestik, Doni hanya dijadikan sebuah jualan keberhasilan merek sepeda motor yang bisa mengantarnya ke kancah balapan bergengsi.Kini, Doni pun dibuang ke Supersport 600 cc, dan itu pun masih sangat perjuangan meski ditempatkan di tim sohor eropa.

Jadi harus balapan seperti apa agar bisa berjenjang hingga akhirnya mendapatkan prestasi yang tidak malu-maluin. Secercah harapan muncul tatkala IMI menggulirkan GP Mono yang dicangkan tahun lalu. Unit pun dipesan, yakni motor-motor berbasis mesin motocross karya Moriwaki Jepang. Inilah balapan yang diplot sebagai cikal bakal prestasi pembalap Indonesia yang ingin berkarier lebih tinggi melalui jalan yang benar. Sayang, karena semuanya bermesin Honda, ATPM lain seolah alergi mendukungnya.
(bersambung ya..)


Read More...

Chicara Art IV, Simbol Pemberontakan!


Bila sebelumnya Chicara mengolah mesin H-D dan Meguro yang notabene ber-cc bongsor (Chicara Art I-III),maka garapan paling akhir, justru melirik moped Honda 50 cc yang diubah dengan khas-nya mengikuti aliran berdesain board track. Tentu ini adalah sebuah karya yang unik meski agak sedikit membosankan dilihat dari dandanannya. Chicara mencoba melanggenggkan desain khasnya yang mengedepankan tata letak detail yang kuat untuk mempercantiknya. Mesinnya cukup mengandalkan peranti stock saja, kecuali rancangan konstruksi chassis dan aksesori lainnya, yang merupakan hasil kreatifnya untuk mencoba menciptakan nafas artistik a la japanasse style seperti biasanya.
Chicara Art IV ini seolah menggambarkan bentuk kekecewaan seorang Chicara terhadap apreasi seni modifikasi yang pernah merasakan pahitnya dibiarkan juara Asia tanpa hadiah di ajang Asian International Motorcycle Expo,dua tahun lalu. Maka, ia menumpahkan kekesalannya dengan membangun seonggok moped buatan leluhurnya dengan dandanan tak kalah mentereng dari Chicara Art-Chicara Art sebelumnya. Toh, berkarya tak melulu hanya bisa disalurkan di antara keangkuhan mesin badak, namun juga bisa dibuktikan melalui motor ibu-ibu buat ke pasar.Bukan begitu San?

GENERAL
•Year:2008
•Make:©CHICARA MOTORCYCLES
•Mode:1966 Honda Moped Motor
•Name of the bike:©CHICARA ART® IV CLASSIC


ENGINE •Year:1966 Honda Moped Motor
•horsepower:1.5ph
•Model:OHC
•Ignition:Sprokt
•Coil:Sprokt
•Displacement:Stock
•Pistons:Stock
•Lower End:Stock
•Flywheel:Stock
•Connecting Rods:Stock
•Engine cases:Stock
•Cylinders:50cc
•Heads:Stock
•Valves:Stock
•Valves Spring:Stock
•Pushrods:Stock
•Cams:Stock
•Carburator:KEIHIN
•Carb Cover:©CHICARA MOTORCYCLES
•Exhaust:©CHICARA MOTORCYCLES

TRANSMISSION
•Gear box:1966 Stock
•Gears:1 spd
•Clutch:Stock
•Sprock:Stock

FRAME
•Make:©CHICARA MOTORCYCLES/CHICARA Original 4 Unit Frame®
•Type:Original Frame
FORK •Make:©CHICARA MOTORCYCLES
•Type:CHICARA Original Rigid Fork

SUSPENSIONS
•Front Suspension:©CHICARA SUSPENSION SYSTEM® CONTROLS
•Hand Front Brake
•Hand Rear Brake:©CHICARA MOTORCYCLES

ACCESSORIES
•Gastank •Electric box •Steering Bar •Headlamp •Mirror •Brake&Clutch Levers •Chain Tensioner Kit •Center stand •Taillight kit •Licenselamp kit •Licenselamp Bracket:©CHICARA MOTORCYCLES
FRONT WHEEL •Rim:2.00"X17" •Tire:MICHELIN2.00"X17"
REAR WHEEL •Rim:2.25"X17" •Tire:MICHELIN2.25"X17"
PAINT & BUILD •Painter:JUNYA tsuguma / JUN® paint box
DESIGN & BUILD •Designer:CHICARA nagata / ©CHICARA inc.


Read More...

Rabu, 25 Februari 2009

Suzuki GT 750 1971


Generasi superbike pertama Suzuki. Unggul pada sistem pengereman tromol depan yang besar dan nyaman dipakai touring. Perhatikan bagian pelumasan dan kondisi bushing swing arm.

Suzuki mengawali debutnya meluncurkan model motor besar melalui GT 750 pada tahun 1971 dengan kode J. Dengan mengusung mesin tiga silinder berkapasitas 750 cc, 2-tak, model ini juga dibekali dengan sistem pendingin air, dan ini merupakan satu hal yang baru. Karena itu, di beberapa negara aplikasi perangkat ini mempunyai sebutan khusus, di Australia dinamakan ‘water bottle’, di Amerika disebut ‘water buffalo’ dan di Inggris dipanggil ‘kettles’. Sebelumnya, Suzuki telah meluncurkan motor ber-cc besar, Titan 500 cc, mengandalkan mesin 2-tak yang dirancang untuk touring.

Salah satu keunggulan GT 750 terletak pada tromol roda depan berdiameter besar, 8” dengan empat sepatu remnya. Selanjutnya, sistem tromol ini dikembangkan menjadi disc brake pada model berikutnya. Karena mengadopsi mesin ber-cc besar, tentulah frame pun harus mengakomodir kemampuannya, hal itu juga karena bodi motor akan lebih lebar akibat mesin yang menjajar tiga. Untuk itulah modelnya menggunakan double duplex cradle, selain lebih kekar dan stabil juga dirancang ringan agar memudahkan penunggangnya terutama dalam bermanuver. GT 750 mempunyai handling yang bagus untuk dipakai touring atau pemakaian harian, tapi jangan sekali-kali diajak menempuh jalan kasar bergelombang, karena akan terasa limbung.

Sebelum mencapai angka 3000 rpm, getaran mesinnya akan terasa kasar, namun getaran yang smooth akan didapatkan ketika jarum rpm berada pada kisaran 3000-5500 rpm. Output tenaganya telah disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan jauh dan lebih unggul di torsi. Konsumsi bahan bakarnya setiap satu liter bisa menempuh jarak 12 km sampai dengan 16 km, dan prediksi paling boros mencapai 9 km. Jadi dengan kapasitas tangki 20 liter sanggup menempuh jarak 240 sampai 320 km. Yang terlihat unik, knalpot yang keluar dari mesin tiga silinder ini berjumlah empat buah.

Mendukung pengendaraan lebih akomodatif, desain jok dibuat lebih besar hingga ketika membonceng pun masih tetap nyaman. Untuk pembonceng pun telah disediakan behel atau grab-rail sebagai pegangannya. Struktur panel instrument pun tergolong ergonomis pada periode tersebut karena mudah untuk memantau kecepatan, jarak tempuh, tekanan temperature, indicator bensin dan putaran rpm.

Bagi penggemar motor klasik usia 21- 28 tahun, GT 750 bisa menjadi alternatif untuk dijadikan pilihan. Sosoknya sudah mendekati style modern dengan performa yang bisa diandalkan untuk utilitas pemakaian, harian dan touring. Harganya pun tidak terlalu mahal, untuk kondisi mulus dan orisinal ditaksir mencapai 20 jutaan. Bila berniat memilikinya, jangan lupa untuk memperhatikan bagian sistem pelumasan oli samping dan saluran radiator. Sedangkan bagian bodi, pengecekan bisa dimulai dari bushing swing arm, rantai dan kondisi fork serta shockbreaker belakang. Sayang, di Indonesia, menurut Bobby, pemerhati motor klasik di Bekasi, suku cadang GT 750 sangat susah dicari ketimbang motor-motor Jepang lainnya terutama karena mesin 2-taknya.

dipublikasikan untuk MotoRiders
Read More...

Handcraft by Razzle-Dazzle Chopper works







Read More...

Rabu, 14 Januari 2009

Dictionary of Custom Bike Contest


Berikut beberapa di antara istilah yang kita dengar di acara custom bike contest. Masih banyak selain ini, tapi setidaknya mewakili beberapa pengertian mengenai istilah yang ada karena lain negara, lain organizer, akan ditemui beberapa aturan mengenai kontes adu pamer kreatifitas ini. Artikel ini juga tidak sekadar menjelaskan istilah dalam custom bike contest namun juga penjabaran dari perbedaan antara motor touring dan cruiser..

Touring Bikes
designed for long term trips, usually factory equipped with a trunk and saddlebags along with fairing and windshield's. These bike's usually are over 850 pounds without rider. Examples - HD Electra Glides, Goldwing, Venture, Voyager

Builder
Bikes that are built by hand or by small limited production manufacturer's, usually using large amounts of aftermarket parts and are very expensive. These bike's are usually trailered to prevent road rash, bike's in this class may also be under construction. Examples - Boss Hoss, Titan or any altered or hand made.

Cruiser
Bikes not quite a full touring machine, good for open road and travel may have factory saddlebag's and windshield without any fairing, usually around 500 to 700 pound's. Examples - HD Dyna, Soft Tail, Springer, V-Rod, Indian, Victory, Yamaha, VStar 1100 and Roadstar, Kawasaki, Vulcan and Drifter.

Standard
Bikes usually 800 cc or less, a lightweight cruiser type less than 550 pounds, usually not very comfortable for long trips but best suited for around town riding. Examples - HD Sportster, Yamaha VStar 650, VMax Virago, Honda Shadow, Magna, etc.

Sportbike
Bikes sometimes called crotchrockets, very fast, lightweight, designed for quick handling aggressive riding, usually has rider in a lay down over the tank position. Examples - Buell, Honda CBR1100, Yamaha YZF, CBR 600R, Ducati, Ninja, Hyabusa.

Special
Bikes converted to trikes, bikes with sidecars, antique (over 30 years), trailer made to tow behind a bike, gopeds, mopeds, scooters and illegal street bikes such as drag bikes and dirt bikes.

Show it as you rode it
Not a Rat bike class. A class open to all bikes for those riders who take great pride in their ride and in collecting smashed insects and other road debree while riding to and from events for those riders who would rather party with a cold refreshment than sweat to death cleaning but chose to wait to return to the confines of home for cleanup. Example - You rode 600 miles through morman crickets and grasshoppers to get here and as chance would have it the cleaning supplies are at home and the welcome cool one and shade means more than a wash and polish.

Custom
Bikes that are heavily accessorized with aftermarket parts and or custom paint jobs. This class is open to anyone who feels this is the class their motorcycle belongs in.

Remember this show is for fun and enjoyment of all.



Read More...

Selamat Mengisi 2009

Cukup lama saya tertidur dari blog ini. Lepas November, nyaris tidak menyentuh salah satu akses sosialita ini. Boro-boro buat update, lihat aja nggak pernah..maless aja bawaannya. Tapi,semoga, di tahun 2009 ini saya bisa kembali beraktifitas dengan memosting beberapa pikiran melalui tulisan saya. Seperti biasa, otomotif yang menjadi hobi saya, khususnya roda dua menjadi sajian utamanya. Tunggu bors!



Read More...