Kamis, 25 September 2008
Kamis, 18 September 2008
Menngenal Tool Kits Sepeda Motor
Perkakas atau tool kits tidak terlepas dari kegiatan otomotif. Berbagai bentuk dan merek peralatan yang berhubungan dengan mesin atau bodi kendaraan tentu selalu kita temui dalam aktivitas bengkel. Namun tidak semuanya barang-barang tersebut dapat digunakan untuk membongkar-pasang pada setiap detail kendaraan, tapi terdapat klasifikasi dan pemakaian tertentu.
Secara umum menurut Riyanto Sunarko, mekanik senior jebolan Astra Honda Motor, tools ini terbagi dalam beberapa jenis, di antaranya:
-Common tools, yakni berupa peralatan yang biasa dan umum digunakan seperti kunci ring, kunci pas, obeng, tang
-Special tools, yakni peranti khusus untuk membuka komponen kendaraan, seperti tracker untuk membuka magnet.
-Measuring tools atau alat ukur, yakni berupa pengukur untuk mengetahui atau mengecek kondisi komponen tertentu seperti tekanan ban atau torsi
-Soft tools atau chemical, yakni pendukung hardwarenya biasanya berupa cairan seperti epoxy, locktite
Untuk motor-motor produksi Asia dan Eropa, ukuran baut adalah menggunakan satuan mm. Khusus motor Eropa sendiri sering ditemui dalam satuan mm berukuran ganjil seperti 11 dan 13. Hal itu contohnya bisa dilihat untuk membuka karburator Vespa yang memakai kunci 11. Sedangkan motor buatan Amerika yakni HD mengaplikasi satuan inchi. Tapi pengecualian untuk V-Rod ada sebagian yang sudah menggunakan ukuran mm karena motor ini awal diproduksi di Jerman.
Bagi keperluan sendiri motorist yang memiliki motor Jepang jangan lupa untuk selalu melengkapinya dengan common tools. Biasanya kunci yang lazim digunakan adalah 8,10,12,14,17,19 dan 21. Sedangkan pada motor Cina ada tambahan ukuran baut ganjil misalnya 13,” tambah Ryanto.
Merek-merek tool kits yang biasa dijumpai pada bengkel-bengkel sangat beragam. Snap-on, adalah merek yang paling terkenal kualitasnya dan lazim dipakai oleh mekanik-mekanik team-team balap dunia. Kemudian Kowa Seiki, Facom, Kyoto Tools Company, Vessel, Krisbow, ACE Profesional, dan Fukung. Tapi biasanya merek yang banyak digunakan sebagai standar bengkel-bengkel motor adalah KTC.
Dalam penggunaan umum sehari-hari, untuk membuka pasang baut lebih disarankan menggunakan kunci ring atau kunci shock. Hal itu agar tidak merusak bidang luar baut karena sudut-sudutnya bisa dicengkram sempurna. “Sedang kalau kunci pas, yang menekan hanya dua bidang saja hingga tekanannya tidak merata,” anjur Ryanto.
Kemudian untuk lebih mempercepat kerja kita dalam membuka baut, kunci model rachet bisa menjadi acuan. Kunci ini menganut sistem satu arah khusus untuk membuka dan satu arah lagi untuk mengencangkan
pernah dipublikasikan untuk majalah MotoRiders
Read More...
Diposting oleh Arif Syahbani di 03.37 1 komentar
Label: Tips
Hikmah Bersepeda Ramadhan
Beberapa hari belakangan, setiap pukul 17.00 saya sudah bersiap bercelana pendek, kaus dan topi. Ya, menjelang buka puasa, sekarang, bila tidak aktifitas dinas kantor,saya menyempatkan diri mengayuh sepeda. Awalnya, bos saya memberikan satu unit sepeda yang tidak bermerk dan lama tak dipakai dari baru, katanya.Lumayan..buat sekadar olahraga, setelah hampir 3 tahun tak pernah melatih otot-otot badan
Parkir lama, membuat badan saya dan juga sepeda terasa berat. komstir godek, jok keras, dan stiker yang tak berseni, membuat tangan segera terampil menyopoti stiker, menukar jok baru sekaligus sedikit merehab beberapa bagian, termasuk komstir. Bersama karib yang sudah memiliki unit sepeda branded, dan menurut orang awam seperti saya sudah full spek, gowesan pertama menuju kawasan tebet, dari pancoran tempat saya. Agak kikuk juga, bersepeda adalah aktifitas terakhir saya tatkala SMP, 1991. Awal-awal masih terasa limbung mengendalikannya, termasuk saat macet di lampu merah pancoran, saya ikut2an mengantri hingga seorang pengendara sepeda motor menegur saya. "Mas, naik aja ke trotoar!" Ya..ampun..iya ya, ringan banget ya sepeda, jauh sekali ketika saya harus bersusah payah mendirikan motor trail saat terjerembab di lumpur beberapa tahun silam. Jalanan Tebet pun diacak-acak termasuk kawasan tebet Utara yang terkenal karena memiliki angle yang ciamik dengan tongkrongan anak-anak London School-nya...HIngga akhirnya terdampar di Warmo untuk berbuka puasa. Pulang menuju Pancoran adalah tantangannya, perut penuh adalah sebabnya plus nafas yang sudah tersengal-sengal.
Akhirnya,rute Tebet-Buncit-Mampang menjadi rute saya di hari-hari berikutnya, mulailah spirit olahraga saya sedikit demi sedikit meningkat, buka puasa nikmat, badan segar setelah mandi. Alhamdulillah....Sempat terbersit pikiran, saat kongkow di Menteng dengan penunggang sepeda aliran beach cruiser lebih seru dan gaya tentunya. Jok dan setang yang lebar, minimalis...Tapi buang dulu deh, ini buat olahraga kan, simpan dulu buat nanti.
Hanya sempat empat kali saya menaiki sepeda tersebut, hingga salah satu bos saya yang lain berjanji akan menghibahkan sepedanya, dikredit aja dah biar ringan. Saya berpikir sejenak, buat apa ya, sepeda mahal-mahal, toh tetep aja digowes dan cape. Polygon Broadway berkelir merah , Senin pagi itu sudah terparkir. jauh memang kondisinya dengan yang terdahulu. Meskipun bukan kategori sepeda yang hi-end, tapi cukuplah pikir saya buat pemula, sepeda dengan suspensi depan belakang cukup mewakili keinginan saya memiliki sepeda modern, meski penahan roda masih teromol.
Kini, tiap sore, saya selalu menantikan datangnya pukul 17.00 WIB, waktu yang tepat selama satu jam untuk menggerakan otot. Masih kaku memang, belum ketahuan selahnya, kapan harus over gear, gimana teknbik mengayuh di tanjakan. Saya jalanin aja dulu apa adanya, yang penting berkeringat..Beberapa teman sudah meracuni dengan berbagai aksesori, ganti dah tuh setang, ban, rem dan lain-lain. Yang lebih ekstrem, ayo dong main ke tanah! seru sih, cuma nanti aja kali ye..belum pol juga main di aspal..
Makanya, stelan saya pun masih standar kompleks kata orang-orang. Celana pendek, sepatu, topi plus headseat bluetooth untuk menemani saya menikmati musik menyusuri kawasan Pancoran dan sekitarnya. Mungkin setelah lebaran, kalau nggak sibuk, rencananya akan memekarkan jangkauan ke area yang lebih jauh..Mudah2an..
Meski belum terasa benar efeknya, namun kini setelah berbuka puasa, badan seolah kembali segar. dan yang membuat saya tersipu, seorang rekan kantor bilang, Mas perutmu kecilan sekarang!"
Read More...
Diposting oleh Arif Syahbani di 03.37 0 komentar