Minggu, 24 Agustus 2008

Pertamax Let's Ride and Play









Chopper69ers, automotive event organizer, menggelar Pertamax Let's Ride and Play 23 Agustus kemarin di Lapangan IRTI Monas. Acara persembahan Pertamax ini melibatkan komunitas klub bikers, modifikator dan freestyler di Jakarta

Uniknya, acara yang turut didukung Yamaha Matic Club Jakarta, Honda Vario Club, Thunder Rider Excellent Community, Batalyon Tiger Jakarta Raya, Jakarta Owners Yamaha Scorpio dan Pulsarian ini dimulai jam 4 sore hingga tengah malam bukan seperti biasanya yang digelar pagi. Jadilah suasananya pun lebih meriah, karena bisa menikmati atmosfer Monas di sore hari hingga malam. Di ajang Bikes Modification Contest, tak kurang dari 50 kontestan saling adu pamer kreatifitas dalam memodifikasi motornya seperti Custom World, X-16, Tauco,BSR dan lain-lain. Berbagai aliran, mulai dari matic low rider, CB Rigid, Scooter chopper, hingga desain dirt track Jap's style menyesaki display kontes ini. Di luar itu, aksi Jakarta Extrem All Star turut mendapat applaus dari pengunjung saat freestyler mereka unjuk kebolehan menantang adrenalin dengan aksi-aksi yang mengagumkan. Pun halnya di panggung musik, rock n roll tak henti-hentinya digeber para musisi lokal. Duet MC pun atraktif menyapa ara bikers dan pengunjung lainnya.
Keep on rockin!

Read More...

Kamis, 21 Agustus 2008

The 2nd Otoblitz Int'l Classic Car Show






Tahun kedua gelaran ini bertajuk The 2nd Otoblitz International Classic Car Show yang diikuti oleh 200 mobil dan 50 motor klasik. Pesertanya, selain dari pemilik/penghobi dan komunitas kendaraan lawas di tanah air, juga datang dari Thailand serta Malaysia. Yang patut diapresiasi, kali ini classic bike mendapat porsi yang lebih besar ketimbang tahun sebelumnya, di mana berbagai motor klasik buatan Eropa, Amerika, Asia ikut menarik perhatian pengunjung di lobby Balai Kartini, sebelum pengunjung masuk ke hall utama tempat mobil-mobil eksotis dipamerkan.

Motor-motor semacam H-D, BMW, Lambretta, Kawasaki G7, Yamaha YL dan British Bike lainnya menjadi sebuah pemandangan yang menakjubkan. Terlebih, museum Sentul pun turut menyumbangkan beberapa koleksinya, khususnya yang bertema sport racing. Bikers Brotherhood MC, BMW Club, DOM dan sederet pengoleksi motor tua lainnya yang berpartisipasi layak mendapat penghargaan sebagai kaum yang turut menjaga kelestarian aset bangsa ini.

Saya salut dengan kreatifitas panitia yang turut menyertakan anak-anak sekolah dalam pameran ini untuk mulai dikenalkan dengan saksi-saksi perjuangan bangsa, apalagi yang mandu sekelas Roy Suryo, yang konon kolektor mobil antik khususnya Mercy dan juga selebritis pakar telematika. Semoga anak-anak kita bisa menjadi penggugah semangat kebangsaan di kelak kemudian hari dengan melihat kelestarian kendaraan bersejarah itu. Sayang, di waktu yang sama, di JCC Senayan juga berlangsung kegiatan serupa yang digagas oleh Adira, yang notabene duet Otoblitz di tahun sebelumnya. Bayangkan kalo dua kekuatan ini disatukan dalam satu event, wuiiihh...pasti seru abezz!! Tapi, belum tahu ya di sana motor klasik ikut dipamerkan juga gak ya? Harusnya sih iya duong!

Semoga ke depannya, nasib classic bike turut diperhatikan layaknya mobil yang turut dimanjakan dengan kosmetika pameran seperti kontes serta ditempatkan melalui kapasitas ruangan lebih lega. Long live classic bike!!


Read More...

Sabtu, 16 Agustus 2008

Marlboro Red Racing Moto X2 Face to Face Interview



Pilih 60 Finalis dari 15.000 Pendaftar

Jakarta, 15 Agustus 2008 – Setelah melewati beberapa tahap penyaringan yang ketat, akhirnya dari 5000 peserta dalam seleksi awal dan 500 peserta dalam seleksi kedua, telah terpilih 300 peserta yang akan mengikuti face to face interview yang dilakukan di 12 kota di Indonesia. Face to face interview merupakan tahap akhir dari seleksi program Marlboro Red Racing MotoX2 2008 untuk mendapatkan 60 finalis yang akan mendapatkan kesempatan dalam mengikuti serangkaian program seleksi final di sirkuit Sentul Jawa Barat yaitu Marlboro Red Racing Ducati Riding School dan Marlboro Red Racing Superbike 1098s Two Seater Experience untuk menentukan lima orang finalis yg akan berangkat ke Sepang bulan Oktober yang akan datang.

Marlboro Red Racing MotoX2 adalah sebuah kegiatan dari Marlboro yang memungkinkan pecinta otomotif menikmati sensasi melaju dengan kecepatan tinggi diatas Marlboro Ducati Moto X2. Moto X2 sendiri adalah sebuah motor berbasis Ducati Desmosedici, yaitu tipe motorsport Ducati yang sama digunakan oleh Casey Stoner, pembalap Marlboro Ducati Team sekaligus juara MotoGP 2007. Bedanya, MotoX2 dimodifikasi khusus hingga dapat digunakan berboncengan, sehingga tipe ini juga disebut MotoGP Two Seater.

Sejak diluncurkan pada bulan Juni 2008 lalu di Indonesia, Marlboro Red Racing MotoX2 mendapat animo positif dari masyarakat di berbagai kota mengingat program ini sesuatu yang spektakuler. Kurang lebih 15.000 orang telah mendaftarkan diri dan didapat 5000 peserta yang memenuhi syarat dan lolos tahap pertama. Dari wawancara melalui telepon (phone interview) tersaring lagi menjadi 500 orang peserta dan kemudian menjadi 300 orang yang memenuhi syarat dan mendapat kesempatan untuk wawancara bertatap muka (face to face interview). Dimulai di Bali pada tanggal 9 Agustus 2008, secara paralel hingga tanggal 15 Agustus 2008 di kota-kota seperti Yogyakarta (11/08/08); Makassar dan Semarang (12/08/08); Malang, Surabaya dan Jabodetabek (13-14/08/08); Lampung dan Pekanbaru (13/08/08); Medan, Bandung dan Palembang (14/08/08); serta Balikpapan (15/08/08). Akan ada 60 peserta yang berhak mengikuti seleksi final di Sentul dimana para 60 finalis akan disaring lagi menjadi lima orang pemenang yang akan mendapatkan kesempatan dibonceng sebanyak dua lap di atas Marlboro Ducati MotoX2 oleh pembalap legendaris GP 500, Randy Mamola di Sirkuit Sepang, Malaysia Oktober mendatang bersamaan dengan seri balap MotoGP.

Veronica Risariyana, Brand Manager Marlboro PT Philip Morris Indonesia mengatakan, banyaknya peserta yang mendaftar menunjukan antusias masyarakat Indonesia terhadap dunia balap motor khususnya MotoGP melalui program Marlboro Red Racing MotoX2 ini. “300 peserta adalah hasil seleksi yang sangat ketat dari team juri berdasarkan hasil seleksi antara lain penulisan essay, menjawab pilihan berganda, dan interview melalui telepon”, tegas Risa. “Dengan rentang waktu yang hanya dua bulan sejak diluncurkannya program Marlboro Red Racing MotoX2, namun antusias masyarakat mengikuti kompetisi ini terlihat tinggi yang terbukti dari kualitas para peserta yang mendaftar. Di sirkuit Sentul nanti kita akan memilih lima pemenang yang berhak berangkat ke Malaysia pada bulan Oktober mendatang untuk bertemu dengan Casey Stoner dan Marco Melandri serta merasakan sensasi dibonceng Randy Mamola di atas motor Marlboro Ducati MotoX2 di sirkuit Sepang Malaysia”, papar Risa.

Selama proses seleksi final di Sirkuit Sentul, akan ada dua macam aktifitas yaitu Marlboro Red Racing Ducati Riding School yaitu training teori dan praktek mengendarai motor Ducati yang diberikan langsung oleh instruktur internasional dari Ducati Italia. Kedua, Marlboro Red Racing Superbike 1098s Two Seater Experience yaitu pengalaman dibonceng di atas motor Ducati Superbike 1098s Two Seater dengan kecepatan tinggi. “Kami akan mendatangkan langsung dari Itali 14 unit Ducati Hypermotard 1000cc, 14 unit Ducati Monster 696 dan 3 Ducati Superbike 1098s two seater untuk mendukung proses seleksi final nanti,” tambah Risa. Pengumuman lima orang yang berhak berangkat ke Malaysia akan dilakukan di puncak acara. Marlboro juga akan menghadirkan pentas entertainment untuk menghibur para peserta dan pecinta otomotif yaitu penampilan dari band papan atas Indonesia serta rave party yang menghadirkan DJ Internasional.


Read More...

Sepeda Motor di Indonesia

Sepeda motor memiliki sejarah yang panjang di negeri ini. Sepeda motor sudah hadir di negara ini sejak masih berada di bawah pendudukan Belanda dan masih bernama Hindia Timur, Oost Indie atau East India.

Data yang ada menyebutkan bahwa sepeda motor hadir di Indonesia sejak tahun 1893 atau 115 tahun yang lalu. Uniknya, walaupun pada saat itu negara ini masih berada di bawah pendudukan Belanda, orang pertama yang memiliki sepeda motor di negeri ini bukanlah orang Belanda, melainkan orang Inggris. Dan, orang itu bernama John C Potter, yang sehari-hari bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca Umbul) Probolinggo, Jawa Timur

Dalam buku Krèta Sètan (de duivelswagen) dikisahkan bagaimana John C Potter memesan sendiri sepeda motor itu ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Jerman.

Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama tiba di negara ini. Itu membuat John C Potter menjadi orang pertama di negeri ini yang menggunakan kendaraan bermotor.

Sepeda motor buatan Hildebrand und Wolfmüller itu belum menggunakan rantai, belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel-kabel listrik.

Sepeda motor itu menyandang mesin dua silinder horizontal yang menggunakan bahan bakar bensin atau nafta. Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan dan mestabilkan mesinnya.

Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan rusak di garasi di kediaman John C Potter. Sepeda motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak terawat dan berkarat.

Atas bantuan montir-montir marinir di Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor. Kemudian sepeda motor antik itu diboyong ke museum lalu lintas di Surabaya, yang kini tidak diketahui lagi di mana lokasinya.

Seiring dengan pertambahan jumlah mobil, jumlah sepeda motor pun terus bertambah. Lahirlah klub-klub touring sepeda motor, yang anggotanya adalah pengusaha perkebunan dan petinggi pabrik gula. Berbagai merek sepeda motor dijual di negeri ini, mulai dari Reading Standard, Excelsior, Harley Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, sampai Norton. Merek-merek sepeda motor yang hadir di negeri ini dapat dilihat dari iklan-iklan sepeda motor yang dimuat di surat kabar pada kurun waktu dari tahun 1916 sampai 1926.

Lintas Jawa

Tidak mau kalah dengan pengendara mobil, pengendara sepeda motor pun berupaya membukukan rekor perjalanan lintas Jawa dari Batavia (Jakarta) sampai Soerabaja (Surabaya) yang berjarak sekitar 850 kilometer.

Sepuluh hari kemudian, 16 Mei 1917, Frits Sl uijmers dan Wim Wygchel yang secara bergantian mengendarai sepeda motor Excelsior memperbaiki rekor yang dibukukan Gerrit de Raadt. Mereka mencatat waktu 20 jam dan 24 menit, dengan kecepatan rata-rata 42 kilometer per jam.

Rekor itu tidak bertahan lama. Sembilan hari sesudahnya, 24 Mei 1917, Goddy Younge dengan sepeda motor Harley Davidson membukukan rekor baru dengan catatan waktu 17 jam dan 37 menit, dengan kecepatan rata-rata 48 kilometer per jam.

Rekor itu sempat bertahan selama lima bulan sebelum dipecahkan oleh Barend ten Dam yang mengendarai sepeda motor Indian dalam waktu 15 jam dan 37 menit pada tanggal 18 September 1917, dengan kecepatan rata-rata 52 kilometer per jam.

Melihat rekornya dipecahkan oleh Barend ten Dam, enam hari sesudahnya, 24 September 1917, Goddy Younge yang berasal dari Semarang kembali mengukir rekor baru dengan catatan waktu 14 jam dan 11 menit, dan kecepatan sepeda motor Harley Davidson yang dikendarainya rata-rata 60 kilometer per jam.

Pada awal tahun 1960-an, mulai masuk pula skuter Vespa, yang disusul dengan skuter Lambretta pada akhir tahun 1960-an. Pada masa itu, masuk pula sepeda motor asal Jepang, Suzuki, Honda, Yamaha, dan belakangan juga Kawasaki.

Seiring dengan perjalanan waktu, sepeda motor asal Jepang mendominasi pasar sepeda motor di negeri ini. Urutan teratas ditempati oleh Honda, diikuti oleh Yamaha di tempat kedua dan Suzuki di tempat ketiga

disadur dari tulisan James Luhulima (Kompas) Sabtu 16 Agustus 2008
Read More...

Kamis, 14 Agustus 2008

S&S Cycle X-Wedge Already Meets EPA Tier II STandard



The S&S® Cycle X-Wedge™ X117E is the first 49-state certified engine produced by an engine manufacture that already meets 2010 US Environmental Protection Agency (EPA) Tier II standards. The 49-state X117E is available for use in building a certified motorcycle in any state except for California—by a home builder, custom shop or small volume manufacturer. These X-Wedge engines come with the necessary installation manual, owners manual and emissions control sticker

Small volume manufactures will greatly benefit from this product, as no additional certification work is required when building less than 3,000 units per year. The current 49-state 117ci X-Wedge engine is available in three finishes; silver powdercoat, wrinkle black powdercoat and full polish.

The X-Wedge, introduced in 2007, is an all-new engine design intended to allow the industry to continue riding air-cooled, pushrod v-twins as emissions requirements tighten up. Using a belt driven three cam design, the 56-degree X-Wedge aligns its valve train geometry for maximum efficiency and minimal noise. A massive one-piece crank with side-by-side plain bearing rods drive full skirt pistons in five bolt cylinders and heads. Fuel is delivered via injectors built right into the heads and both closed-loop fuel control and knock control ignition technologies are part of the package. Learn more about the technical highlights of the X-Wedge at www.x-wedge.com .
Over the last year and a half, the X-Wedge has been acclaimed for its smooth power delivery, quiet operation and tremendous torque output. Test riders have been very impressed with the minimal amounts of vibration the X-Wedge produces in solid mount frames—and those that have ridden the rubber mounted X-Wedge bikes have been astonished at the smoothness.

Currently the X-Wedge is available in production models motorcycles from Big Bear Choppers, Big Dog, Bourget’s Bike Works and Orange County Choppers. Now the certified engine can be used in bikes built in home garages, small shops and by small volume manufacturers. More information on S&S Cycle can be found at www.sscycle.com .

Read More...

Minggu, 10 Agustus 2008

Castrol Gandeng Maticers Malang

Justin, the bassist of Girlfight
Merdeka ato Matic!
Start your engine!
Famous UMUB club

Setelah sukses menyelenggarakan Matic United dalam rangka peluncuran Castrol Power 1 Scooter, pelumas khusus dari Castrol untuk mesin scooter-matic pada 7 September 2007 lalu, PT Castrol Indonesia tahun kembali menggelar kegiatan Matic United Castrol Power 1 Scooter di empat kota di di Yogyakarta (6/7), Bandung (12/7), Bali (2/8) dan terakhir berlabuh di Malang (9/8) bertempat di Simpang Balapan Malang dengan rangkaian acara yang berisi fun rally, display modifikasi dan bermacam hiburan lainnya. Di tiga kota yang telah dilalui, antusias komunitas dan pengguna scooter-matic terlihat begitu tinggi, di mana rata-rata mampu mendatangkan sekitar 300 peserta.


“Seperti yang telah kita ketahui bersama, populasi kendaraan roda dua di Indonesia sudah mencapai angka 35-an juta lebih dan tiga tahun belakangan perkembangan populasi scooter matic sebagai alternatif kendaraan masyarakat yang praktis sangat pesat setiap tahunnya. Tahun ini saja diprediksi penjualan scooter-matic akan mencapai 30% dari total penjualan sepeda motor di Indonesia. Dengan demikian, peluang untuk melakukan penetrasi dan ekspansi bisnis di segmen ini terbuka lebar. Kegiatan Matic United Power 1 Scooter diadakan khusus untuk mewadahi minat masyarakat pengguna scooter-matic di Indonesia di mana kami mengadakan fun rally, kontes modifikasi serta beragam kegiatan lainnya. Kami memilih Kota Malang, karena selain populasi scooter-matic yang banyak juga komunitas dan klub-nya terkenal solid dan kreatif. Karena itu, melalui Matic United Castrol Power 1 Scooter, kami menantang kreatifitas mereka dalam kontes modifikasi serta menguji kemampuannya dalam fun rally serta memberukan hiburan dengan games-gemaes yang menarik ,” ujar Diatri Soemardjo, Consumer Marketing Manager PT Castrol Indonesia.

PT Castrol Indonesia menyikapi tingginya minat masyarakat terhadap jenis kendaraan scooter matic dengan meluncurkan Castrol Power 1 Scooter, pelumas dengan formulasi khusus ‘Scootek Technology,’ untuk mesin-mesin bertransmisi CVT (continosly variable transmission) atau kerap disebut dengan mesin dengan transmisi otomatis pada kwartal akhir tahun 2007. Melalui Scootek Technology yang diusungnya, Castrol Power 1 Scooter diposisikan sebagai oli mesin 4T (empat langkah) mass prestige yang dapat menghasilkan tingkat gesekan rendah sekaligus memberikan perlindungan ekstra pada ruang mesin bersuhu tinggi akibat pembakaran dan gesekan antar komponen metal secara kontinyu. Castrol Power 1 Scooter memiliki spesifikasi JASO MB dengan API SG/SJ dengan tingkat viscositas 10W-40. Spesifikasi ini memungkinkan Castrol Power 1 Scooter bisa digunakan untuk seluruh model scooter-matic, baik untuk scooter-matick produksi Eropa maupun Asia.

“Hasil dari kegiatan fun rally yang kami selenggarakan di tiga kota sebelumnya yang juga sekaligus menjadi ajang pengujian kualitas Castrol Power 1 Scooter, sebagai pelumas khusus matic untuk berbagai merek, kami banyak mendapat masukan positif mengenai performanya. Karena itu di Malang yang tekenal dengan suhu udara dingin, kami ingin melihat sejauhmana kemampuan pelumas kami dalam kondisi seperti ini, ” ujar Diatri Soemardjo.

Castrol Matic United di Yogyakarta (6/7)lalu berhasil menarik minat 321 pengguna matic dari 20 klub di Yogyakarta, Klaten, Semarang dan Wonosobo untuk mengikuti fun rally yang terbagi atas 10 scooter-maticers tiap kelompoknya. Kemudian di Kota Bandung diikuti oleh 300 peserta dari 15 klub matic dari Jawa Barat hingga Lampung dan di Bali yang dibuat dengan tema Sunset Riding bisa mendatangkan 280 penggemar scooter-matic.” Kami berharap melalui acara ini kami bisa menyatukan semua komunitas pengendara scooter-matic untuk bersatu dalam Castrol Matic United di Malang khususnya hingga Jawa Timur pada umumnya ,”tambah Mohamad Reno Irwahyudi, Project Manager PT.Castrol Indonesia. Hasilnya, jumlah peserta fun rally di Malang berhasil memecahkan rekor peserta sebelumnya di mana diikuti oleh sekitar 400 maticers yang datang tidak hanya dari Malang, namun juga Surabaya, Jombang, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain. Sebelum dilepas, para peserta juga mendapat briefing mengenai kelengkapan standar berkendara, di mana Castrol adalah salah satu pihak yang sangat peduli terhadap safety riding. Di panggung, aksi band Girl Fight yang semua personelnya wanita, sexy dancer serta pesta kembang api, mampu menghibur semua peserta serta pengunjung umum di Simpang Balapan.


Pelumas Berteknologi dari Castrol
Pelumas sebagai ’darah’ pada mesin kendaraan memegang peranan penting karena fungsinya yang lebih dari sekedar pelumas, namun juga sebagai penjaga suhu, perlindungan dari karat, pembersih, sekaligus juga menutup celah pada dinding mesin. Pelumas membuat gesekan antar komponen menjadi lebih halus sekaligus mendistribusikan panas dari ruang bakar ke komponen mesin lainnya. Cara kerja scooter-matic yang mengandalkan sistematik penggerak berupa CVT (Continously Variable Transmission) membuat cara kerjanya terlihat lebih sederhana, namun menghasilkan putaran mesin yang tinggi karena desain mesinnya yang dibuat lebih kompak. Teknologi kopling kering dan roda gigi terpisah yang menghasilkan suhu tinggi menjadikan penggunaan pelumas yang tepat menjadi sangat penting. Dengan kondisi seperti itu, performa mesin harus benar-benar mendapat dukungan penuh dari oli berspesifikasi khusus yakni yang memiliki kekentalan tinggi untuk roda gigi serta pelumasan untuk meminimalisir gesekan.

Sebagai produsen pelumas yang telah hadir di pasar dunia lebih dari 100 tahun, Castrol memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam memenuhi kebutuhan pelumas kendaraan roda dua maupun empat. Keandalan Castrol telah terbukti dari serangkaian penghargaan yang telah ditorehkannya di kompetiis balap dunia seperti MotoGP, F1 dan WRC. Khususnya di arena motorsport, Castrol tetap konsisten berkiprah di arena MotoGP dengan menjadi racing lubricant partner Honda Gresini Racing Team.


Read More...

Jumat, 08 Agustus 2008

House of Sampoerna

Sorry,..this is not tisdam..

234 lahir dari sini

Jawa 250 cc

Di tangga menuju lt.2..thx for Tony, nice pic

old poster

Begitu melangkahkan kaki masuk ke dalam gedung ini, aroma semerbak cengkih langsung merasuk,wangi dan memancarkan energi. Tak heran, selain nilai historis dan artistiknya, konon HOS banyak menjadi inspiring para penikmat seni untuk mengeksplor ide-ide cemerlangnya..

Dimulai sepeda tua, lemari besi, motor Jawa 250cc, gallery seni dan perkakas jadul lainnya, HOS yang didirikan th 1913 oleh Liem Seeng Tee,yang merupakan eks panti asuhan jaman kolonial Belanda, layak menjadi lokasi pendongkrak gagasan brilian. Ribuan karyawan yang melinting Dji Sam Soe menjadi pemandangan tersendiri bagi pelongok museum ini.

Read More...

Kamis, 07 Agustus 2008

World Championship of Custom Bike Building 2008 - RESULTS



Goldammer Crowned World Champion again!

After three and a half days of competition the Official World Championship of Custom Bike Building has drawn to a close. What began over a year ago with a series of 12 Affiliate shows, covering four continents and an estimated over 2,000 competitors, has culminated at the pinnacle of motorcycling's Holy Grail, Sturgis, South Dakota. This year's OWC has been held at Champions Hall in the heart of Sturgis, South Dakota. Since the opening of the hall on Sunday morning, thousands upon thousands of spectators have poured over the 68 motorcycles, which represent 13 different countries.


People from all walks of life, from local residents to industry insiders, to the builders themselves, have spent many hours studying various aspects of the bikes, which represent the highest level of motorcycle craftsmanship and fabrication in the world.

The competition was divided into four different classes, Metric, Modified Harley-Davidson, Production, and the creme de la creme, the Freestyle Class.

The awards ceremony began promptly at 3:00 pm CST with master of ceremony Chris McGee keeping the packed hall of anxious competitors and spectators entertained. With each winner being announced the anticipation level grew and grew.

Before getting to the class winners McGee announced the winners of the Partners Picks of Excellence. These were motorcycles selected by partners of the OWC, which they felt represented the best use of their parts.

With no time to waste McGee jumped into the announcement of the overall winner of the Metric Class, Jim Giuffra of AFT Customs, located in Martell, California, with his entry Er Hed.

2008 Metric World Champion
AFT Customs, Jim Giuffra, Martell CA, USA
Bike: Er Hed


Next up was Lock Baker's entry from Eastern Fabrications in Branford, Connecticut, "White Line Nightmare", taking top honors in the Modified Harley-Davidson Class.

Best Modified Harley-Davidson Prize
Eastern Fabrications, Lock Baker, Branford CT, USA
Bike: White Line Nightmare


It was now time for what everyone was waiting for, the announcement of the finishers in the Freestyle Class. For an unprecedented third time, Canadian Roger Goldammer got the top honors being named the World Champion and overall winner of the Freestyle Class. This is the third time in five years Roger has come out on top of the competition. Roger's entry for 2008 is the same bike that he competed with on the Bonneville Salt Flats in September of 2007, a liquid-cooled, single-cylinder, fuel-injected blown sport bike, with nitrous that achieved a top speed of just over 164 mph, as he took home a world record with an average speed of 160+ mph. AMD magazine and the World Championship program had started to detect the early signs in a quantum shift in custom design and engineering thinking several month ago. Goldammer's win confirms that performance may well be poised to emerge as the market's "New Retro" on a moving forward basis. Just as Roger's first World Champion bike of five years ago set the standard for the trends to come, we expect his creation "Goldmember" to do the same in the years to come.

Freestyle Class Results, Top 20
Business Name Builder Bike Name
1st Goldammer Cycle Works Roger Goldammer Goldmember Kelowna, BC Canada
2nd Hot-Dock Custom Cycles Keiji Kawakita StG Nautilus Nerima, Tokyo Japan
3rd TGS Motorcycles Tobias Guckel Seppster 2 Ice Racer Germany
4th Cook Customs JP Persitza The "Nickel Bike" Milwaukee, WI USA
5th Thunderbike Andreas Bergerforth Open Mind Hamminkeln Ger
6th Special Parts Supply Erick Martens Speed Demon Geertruidenberg Net
7th Independent Cycle East Jeff Kessel Hammered Hanover, PA USA
8th Odyssey Motorcycles Bertrand Dubet Naga Toulouse France
9th Stevenson's Cycle Steve Broyles GL Special Wayne, MI USA
10th TPJ Customs Bryan Schimke Hazel Lodi, CA USA
11th Lamb Precision Engineering Larry Houghton Cafe Rouge Salisbury,UK
12th AFT Customs Jim Giuffra Er Hed Martell, CA USA
13th Krugger Motorcycles Fred Bertrand Half Day Basse-Bodeux Bel
14th Riverside Motocyclettes & Mort-M Garage Xavier Chante Sugarland Express FRa
15th Paul Cox Industries Paul Cox The Sword of Damocles Brooklyn,NY
16th Sick Bastard Choppers Armindo Alves Sir Lancelot North Miami Beach,FL
17th Bare Knuckle Choppers Paul Wideman Kill Yourself Wright City, MO USA
18th= Denny Smith / Motorcycle Worx Denny Smith White Star Racer USA
18th= Nicolas Chauvin Design Nicolas Chauvin Wild Night Neuilly Sous Fra
20th Wildstyle Roman Bus Event Horizon Prachatice Czech


Production Manufacturer Class
1st Delaware American Motorcycles Mark Klein Tech Twin American 13c
2nd Nick Gale Customs / Stonebridge Motorcycle Co Nick Gale Little Miss
3rd Darwin Motorcycles Dar Holdsworth Brass Balls Bobber "Military Theme"


Read More...

Senin, 04 Agustus 2008

Fadli Patahkan Mitos Kenjeran

Podium Fadli

Fadli vs Hokky
Suzuki vs Yamaha

Sluurrp....
SURABAYA, 3 Agustus 2008 – Pembalap Suzuki IRC U Mild AHRS, M.Fadli #162 memenuhi ambisinya untuk naik podium utama di kejuaraan Indoprix Seri III di Sirkuit Kenjeran Surabaya, Minggu (3/8). Fadli berhasil menaklukan keangkuhan Sirkuit Kenjeran yang selama empat tahun terakhir tidak pernah memberikan podium baginya. Fadli akhirnya bisa naik podium setelah memenangi duel sengitnya dengan Hokky Krisdianto di kelas IP2 (125 cc) pada race kedua dengan mencatat total waktu 13:26,109 detik unggul 0,135 detik dan 6,487 detik atas pembalap Jawa Timur, Denny Triyugo di posisi ketiga. Pada race pertama, M. Fadli berada di posisi kedua di bawah Hokky Krisdianto.


Namun rekan setim Fadli, Dedy Fermadi #45, kali ini kurang beruntung setelah terjatuh di race kedua. Di kelas IP1 (110 cc) para pembalap Yamaha mendominasi jalannya lomba, di mana Hokky Krisdianto memenangi dua race berturut-turut disusul Florianus Roy dan Denny Triyugo.

Kemenangan di Kenjeran sekaligus menjadi sejarah bagi Fadli, karena untuk pertama kalinya meraih podium utama di Indoprix selama seri tahun ini. ”Tentu saja hasil ini membanggakan bagi saya, di mana saya bisa mematahkan mitos tidak pernah menang di sini sejak tahun 2004 dan juga karakter sirkuitnya terkenal cocok untuk motor Yamaha. Semua ini berkat Tuhan serta dukungan tim dan sponsor serta semua pihak yang telah mendukung saya,” kata Fadli dengan haru.

Menanggapi keberhasilan Fadli, Brand Manager U Mild, Yasin Tofani Sadikin, sebagai salah satu sponsor yang mendukung tim Suzuki IRC U Mild AHRS, menyatakan rasa bangganya karena Fadli bisa mencapai targetnya menjadi juara di seri ini. ”Sejak babak kualifikasi kemarin, kami sudah yakin kalau Fadli akan naik podium meskipun secara peluang cukup berat karena pembalap Yamaha lebih dijagokan di Kenjeran. Semoga di seri-seri selanjutnya, Fadli maupun Dedy bisa menunjukkan terus prestasinya,” bangga Tofani.

Lebih lanjut Fadli mengatakan, perjuangannya merebut juara sangat berat karena harus berjuang melawan ketangguhan para pembalap Yamaha. Bahkan hingga lap terakhir, Fadli masih terlibat duel dengan Hokky. Namun, berkat kesabaran dan konsentrasinya yang tinggi Fadli masih bisa unggul atas pembalap Jawa Tengah tersebut. ”Sementara di kelas IP1 (110 cc) memang sangat berat, karena saya bertanding sendirian di tengah kepungan para pembalap Yamaha. Tapi persaingan di klasemen IP1 ini masih terbuka peluang bagi saya untuk mempertahankan gelar, karena selisih poinnya pun tidak terlalu jauh,” jelas Fadli.

Kemenangan kali ini menambah perolehan poin Fadli menjadi 87 di IP2, di bawah Hokky Krisdianto (114) dan Hadi Wijaya (112), sementara Dedy Fermadi di urutan ke 13 dengan poin 26. Di kelas IP1, Fadli berada di urutan kelima (66 poin) di bawah Hokky Krisdianto (96), Hadi Wijaya (81), Hendriansyah (72) dan Forianus Roy (71), sementara Dedy Fermadi di posisi ketujuh dengan 63 angka. Setelah Kenjeran, putaran keempat Indoprix rencananya akan dilangsungkan di sirkuit Kalan, Kalimantan Timur, Agustus ini.

Read More...

Jumat, 01 Agustus 2008

Indonesian Custom Culture?

hanya sekadar contoh BMW-nya DBBP.com yang aduhai

Mungkin saya yang kurang gaul atau emang karena nggak ada media yang jor-joran lagi mengulas dunia custom bike di Indonesia. Tapi rasanya, tiga tahun belakangan, keberadaannya terasa hambar. Tetep ada sih, cuma ya itu, sepertinya gaungnya nggak seheboh dulu lagi. Padahal apa yang kurang dari skill Vero, Bimo, Iman, Lulut, Doddy,dan nama-nama lain Gustin, Reka, Jawir, Bingky, Sonny, Lilik, Pegi, sampai workshop-workshop kecil di daerah. Gaya? dapet! mulai ol'skool, new school, Euro-look, dan aliran-aliran lainnya boardtrack, Brat Style, cafe racer dan saya bingung (dsb).

Banyak saya yakin di Indonesia yang jago modified. Tak harus harley yang di-custom!mulai motor inggris, motor Jepang semuanya adalah media untuk mengekspresikan diri.Coba lihat di majalah Jepang ato The Horse, BSA C15 pun bisa dibuat ganteng. Okelah, sekarang di panggung dunia pun, banyak yang merujuk ke dandanan lawas, boardtrack ambil contoh. Tapi basic-nya kan nggak mesti harley (kalao nggak mau dibilang mahal), tapi bisa ambil mesin lawas. Tuh liat Mark van der Kwaak (DBBPdotcom), cukup dengan BMW R51, dia sudah melenggang dengan inovasi dan (tentunya) style yang aduhai. Sekarang racun Jepang makin terus menyebar di mana kita dijejali dengan Vibes, Hardcore Chopper, Cruisin, dan lain-lain yang memang cakep dilihat. Nah, masalahnya adalah, kenapa kita nggak bisa bikin culture seperti mereka? Nggak apa-apa ngadopsi (asal jangan mau disebut plagiat) untuk diterapkan sebagai acuan, tapi disinergikan dengan citarasa kita. Apa ya cita rasa kita? saya juga bingung, kapan ya punya Indonesian Style? Nggak tahu saya juga. Sudah ada, pernah ada? entahh...tanyakan pada yang ngarti ya! jangan orang baru setahun dua tahun ngustom udah pintar kasih opini, khususnya soal style.

Namun, ada yang perlu digarisbawahi di sini. Nggak cuma gaya aja yang keren, barang mahal, frame langka, mesin gede..whatever...Kalau sekadar bangun doang, nggak ada yang lihat, nggak ada yang nikmatin, percuma kalee. Jepang, Jerman, US bisa bebas menjajah culture kita dengan media. Tuh Dice, Front end, sama majalah yang saya sebutkan di atas tadi, habis-habisan mempropagandakan culture di negara mereka. Orange Country Choppers kalo bukan Discovery Channel siapa yang bakal kenal? AMD juga. Dari sekadar tukang bikin buletin/katalog sekarang udah bisa bikin kejuaraan dunia antarbuilder. Howard Kelly, jebolan Hot Bike sekarang dicomot S&S ngurusin komunikasi marketing. Artinya apa? media sangat penting sebagai partner para pelaku industri. Eits, tapi media seperti apa dulu? Yang konsisten, content bagus,distribusinya ok..hmm apalagi ya? pokonya bisa sama-sama saling menguntungkan lah. Mereka dapat coverage, pelaku dapat benefit, nama disebutin, barang yang dipakai apa dan lain-lain..semua disajikan dengan bumbu yang renyah, uptodate dan bermutu. Pasti semua senang, si bor-bor builder senang, pembaca genah, media pun kipas-kipas


Read More...

Alicia Keys



Mahal! itu ungkapan pertama saat melihat harga tiket yang harus dirogoh dari kantong untuk melihat konser Alicia Keys di JCC Senayan, semalam. Tapi, sampai di lobby venue, harga paling murah Rp 750,000,- seakan hanya selembar tiket nonton bioskop kelas biasa saja. Pasalnya, dari mulai ABG, STW sammpe babeh2 sudah mengantri demi melihat aksi panggung sang diva R&B itu. Rombongan seleb tumpah ruah! dari penyanyi muda seperti Gita Gutawa sampai Piyu Padi pun nongol di tempat itu. Yang lainnya, banyak bangetsss..Hmmm...salah dugaan saya, norak! ternyata bangsa ini masih mampu hidup mewah! Dikira saya, paling hanya segilintir saja yang mampu beli dan mau nonton



Dengan bekal tiket pemberian, saya pun menjadi salah satu bagian dr penontonnya. Tak dinyana juga, banyak rekan yang keliatan batang hidungnya. Meski hampir telat hingga 2 jam, tapi menyaksikan dia manggung dari atas tribun, membuat saya puas. Nggak tau, apa emang norak liat artis luar manggung, tapi menurut saya performnya sangat luar biasa, tidak hanya suara, tapi juga aksi panggung sampai keahlian dia main piano. Mantafs..belum liat penyanyi kita seperti itu.Apalagi dengan dukungan backing vokal yang prima serta musisi pengiringnya, kayak dengerin di CD. Meski lagunya, nyaris tak hapal, namun tembang Superwoman rasanya patut didengarkan selain No One yang konon populer itu. Total 19 lagu dia bawakan dalam konser selama 2 jam tersebut. Sampai tempat peraduan pun masih terngiang suara dan head banger neng Alicia tersebut.
Ya, duit emang gak boong! sekarang saya tahu, kenapa orang2 itu rela menyisihkan uang yang tak sedikit itu
Read More...